Membuat Acara atau Pengajian Tandingan itu Gaya Jahiliah & PKI

Diposkan oleh Komentar Bulan Ramadlan
Komentar Bulan Ramadlan ::: Membuat Acara atau Pengajian Tandingan itu Gaya Jahiliah & PKI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه
Tulisan saya kali membahas sekompok orang atau golongan yang suka bangga karena bisa membuat tandingan, padahal yang dibuatkan tandingan itu adalah hal ibadah atau jihad atau hal yang bagus lainnya.

Tahukah anda bahwa kelompok seperti itu adalah kelompok yang menganut gaya dan sifat kaum jahiliah dan PKI.
Dulu pada zaman Rasulullah Saw orang munafik membuat masjid tandingan yang diberi nama masjid dliror

MASJID DLIROR Menurut Wikipedia:
Penghancuran atau pembakaran Masjid ad-Dlirar (Arab: مسجد الضرار‎), juga disebut sebagai Masjid Munafik atau Masjid Pembangkang disebutkan dalam Al-Quran. Masjid ad-Dlirar adalah sebuah masjid yang dibangun oleh penduduk Madinah yang didirikan tak jauh dari Masjid Quba. Masjid tersebut pada mulanya diakui oleh baginda Nabi Muhammad S.A.W saat dalam perjalanan untuk Perang Tabuk tetapi selepas kepulangan beliau, baginda mengarahkan masjid tersebut untuk dihancurkan. Peristiwa ini terjadi pada Oktober 630 Masehi.
Dalam riwayat umum kebanyakan ulama dan para sarjana, masjid ini dibangun oleh dua belas orang munafik dari golongan Ansar atas arahan Abu 'Amir al-Rahib; seorang rahib Kristen yang enggan menerima ajakan Nabi Muhammad S.A.W untuk memeluk Islam dan justru turut bertarung bersama Musyrikin Makkah dalam menentang Islam pada Peperangan Uhud.
Abu 'Amir dilaporkan turut menyuruh mereka untuk membangun benteng dan menyediakan apa saja dari segi kekuatan atau senjata-senjata seperti yang dijanjikannya dan meyakinkan mereka bahwa dia akan membawa tentara, didukung oleh Heraklius, untuk melawan Muhammad S.A.W dan sahabat baginda serta menghalau mereka dari Madinah.
Ahmad bin Yahya al-Baladluri turut meriwayatkan golongan ini, yang membangun Masjid ad-Dlirar "dengan tujuan membahayakan, dan kemungkaran serta memecah-belah orang-orang yang beriman", menolak shalat di Masjid Quba dan mengklaim masjid itu dibangun di tempat penambatan keledai sebelumnya.

Pada zaman PKI saat PKI masih belum bersatu dengan NU yang cikal bakal dikenal dengan istilah Nasakom, tiap kali NU mengadakan pengajian PKI juga mengadakan acara, namun yang paling sering bukan membuat acara pengajian juga akan tetapi acara hiburan seperti musik yang menggunakan kuningan (Gamelan), antraksi silat dan ilmu kanuragan atau lainnya. intinya PKI menyaingi tidak ingin dikatakan kalah dan mengharap NU tidak ramai. intinya kelompok seperti ini termasuk dalam istilah Shuddad. kelompok inilah sejelek jeleknya munafik atau sejelek jeleknya kaum kafir.

Jadi jika pada masa sekarang ada kelompok yang seperti itu maka jelas kelompok tersebut kelompok baru yang mewarisi gaya dan sifat kaum kafir, kaum munafik dan PKI.
Mudah mudahan kita semua diselamatkan oleh Allah dari kelompok seperti itu, dan mudah mudahan kelompok seperti segera dimusnahkan oleh Allah AAMIIN..

{ 0 komentar... read them below if any or add comment }

Posting Komentar